Sistem Ekonomi Sebagai Alat Pencapaian Tujuan Bersama
Sistem ekonomi adalah salah satu alat guna mencapai tujuan kehidupan bersama suatu bangsa atau Negara. Ketika membandingkan sistem-sistem ekonomi yang ada, telah terlihat bahwa masing-masing sistem ekonomi memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat kontras. Namun , diantara perbedaan-perbedaan tersebut terdapat satu persamaan mencolok, yaitu setiap sistem ekonomi disusun untuk mencapai tujuan akhir yang gilang-gemilang. Kondisi akhir tersebut merupakan suatu peradaban manusia yang ideal, di mana manusia , baik sebagai individu maupun kelompok, menikmati kekayaan , keadilan, kemakmuran dan kemerdekaan seutuhnya. Karenanya , jika semua sistem ekonomi mempunyai tujuan yang sama, tentunya semua sistem ekonomi harus dapat dinilai dengan kriteria yang seragam.Dengan demikian , penilaiannya akan sangat objektif.
Kriteria Sistem Ekonomi Yang Baik
Menurut Grossman (1984), Sebuah sistem ekonomi dikatakan baik bila dilihat dari dua aspek:
• Daya tahan dan daya adaptasi (adjustment and adaptation capabilities)
Ketidakpastian Jangka Pendek
Ketidakpastian jangka pendek adalah ketidakpastian dalam tenggang waktu sekitar satu sampai lima tahun
Berbeda dengan ketikdapastian jangka pendek, ketidakpastian ini bisa terjadi dalam kurun waktu antargenerasi (lebih panjang daripada 25 tahun) Faktor-faktor penyebabnya juga beragam.
• Unjuk Prestasi
Terlepas dari ideology yang mendasarinya, sebuah sistem ekonomi dikatakan baik jika menghasilkan ,antara lain: Kemakmuran, Pertumbuhan, Produktivitas, Pemberdayaan, Terpeliharanya Lingkungan Hidup
Sejarah ringkas perekonomian Indonesia
Persoalan ekonomi manusia sebenarnya telah tumbuh berkembang bersamaan dengan umur manusia di planet bumi ini, demikian juga upaya untuk memecahkannya, tidak hanya untuk mempertemukan kedua tujuan itu, tetapi membuat kehidupan lebih nyaman dan mendorong kekuatan mereka terwujud berdasarkan visi mereka. Apa yang dikonsumsi, bagaimana memproduksi, dan bagaimana mendistribusikan ?. Persoalan-persoalan ini tetap menjadi isu utama selama perjuangan manusia di sepanjang kehidupannya, baik yang terekam oleh sejarah maupun tidak.
Apabila persoalan ekonomi dikaitkan dengan persoalan mendasar yang dihadapi umat manusia sekarang maka terdapat suatu asumsi, yaitu munculnya suatu pandangan yang menempatkan aspek material yang bebas dari dimensi nilai pada posisi yang dominan. Pandangan hidup yang berpihak pada ideologi materialisme inilah yang kemudian mendorong perilaku manusia menjadi pelaku ekonomi yang hedonistik, sekularistik dan materialistik. Dampak yang ditimbulkan dari cara pandang inilah yang kemudian membawa malapetaka dan bencana dalam kehidupan sosial masyarakat seperti eksploitasi dan perusakan lingkungan hidup, disparatis pendapatan dan kekayaan antargolongan dalam masyarakat dan antarnegara di dunia, lunturnya sikap kebersamaan dan persaudaraan, timbulnya penyakit-penyakit sosial (social disease), timbulnya revolusi sosial yang anarkis dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar